Difference between revisions of "Sepakat Untuk Dokumen RPJMD"
(Yherus created the page Sepakat Untuk Dokumen RPJMD using a non-default content model "plain text") |
(→BAB II: Gambaran Umum Kondisi Daerah) |
||
(3 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
+ | <div class="hidden-toc-number"> | ||
+ | SEPAKAT dapat digunakan untuk membantu penyusunan dokumen perencanaan baik yang bersifat jangka menengah seperti RPJMD maupun jangka pendek seperti RKPD, atau dokumen perencanaan lainnya seperti Renstra, Renja, SPKD maupun RAD. Dalam kaitannya dengan penyusunan RPJMD beberapa manfaat yang dapat diambil dari SEPAKAT adalah user dapat mengetahui secara lebih jelas dan berbasiskan data fokus area yang perlu mendapatkan perhatian khusus, misalnya apakah dalam konteks kemiskinan apakah suatu daerah memiliki masalah di bidang pelayanan dasar, ekonomi atau kondisi kerentanan dibidang sosial. Kemudian berdasarkan analisis SEPAKAT dapat diketahui indikator mana saja yang masih bermasalah dan perlu mendapatkan penanganan khusus. Selanjutnya berdasarkan SEPAKAT dapat dirumuskan program atau kegiatan apa saja yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Keuntungan lainnya dari penggunaan SEPAKAT adalah, daerah sebagian besar data BPS untuk referensi Pemda terdapat di SEPAKAT, sudah terdapat rangkaian analisis yang dapat menggambarkan kondisi suatu daerah, dapat dilihat secara lebih jelas dimana letak permasalahan dan apa yang dapat dilakukan, kemudian dapat juga dilihat secara lebih detil berapa jumlah orang yang bermasalah berdasarkan data DTKS dan dimana mereka berada sampai ke level desa. Setelah diketahui dimana mereka berada dan berapa jumah yang membutuhkan melalui SEPAKAT dapat dirumuskan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan. Kemudian di atas itu semua adalah, setiap proses dalam SEPAKAT direkam dan disimpan ke dalam server, sehingga semua tercatat dan terukur dan dapat diakses setiap saat. Selain itu SEPAKAT memiliki fitur monitoring yang memungkinkan bagi Pemda untuk mengukur kinerja capaian baik dalam jangka waktu lima tahun maupun per tahun. Informasi akan sangat berguna selain untuk mengukur capaian pembangunan Pemda tetapi juga membantu perumusan program atau kegiatan ke depannya. | ||
+ | |||
+ | = Pemanfaatan SEPAKAT Untuk Penyusunan Dokumen RPJMD = | ||
+ | Secara lebih spesifik SEPAKAT dapat digunakan untuk membantu penyusunan dokumen perencanaan daerah terutama untuk memotret kondisi suatu daerah yang didukung dengan data yang valid. SEPAKAT dapat memperkaya dokumen perencanaan daerah dengan menghasilkan berbagai analisis yang berkaitan dengan isu-isu kemiskinan, pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan dan perlindungan sosial. Meski tidak semua indikator untuk RPJMD dapat ditemukan di SEPAKAT, tetapi secara garis besar dapat mewakili kondisi suatu daerah terutama yang terkait dengan kondisi kemiskinan dan kesenjangan. Sehingga penting bagi pengguna SEPAKAT untuk dapat memilah indikator yang berkaitan sehingga dapat menghasilkan suatu dokumen perencanaan dengan alur yang tepat dengan analisa yang lebih mendalam. <br/> | ||
+ | Berdasarkan pengamatan indikator pada SEPAKAT dapat dimanfaatkan untuk mendukung beberapa bagian dalam penulisan dokumen RPJMD seperti pada:<br/> | ||
+ | |||
+ | ==BAB II: Gambaran Umum Kondisi Daerah== | ||
+ | BAB II dalam dokumen RPJMD perlu dilengkapi dengan informasi yang menggambarkan kondisi suatu wilayah yang terbagi dalam dua aspek yaitu i) aspek kesejahteraan masyarakat dan ii) aspek pelayanan umum. Kedua aspek ini kemudian terdiri dari beberapa area fokus yang berkaitan dengan isu ekonomi, pelayanan dasar, kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, dll. Berkaitan dengan hal ini terdapat rangkaian indikator SEPAKAT yang dapat berkontribusi terhadap analisis kondisi suatu wilayah dengan rincian sebagai berikut: | ||
+ | #Aspek Kesejahteraan Masyarakat, kontribusi SEPAKAT pada indikator pertumbuhan ekonomi, pendapatan daerah, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan); | ||
+ | #Aspek Pelayanan Umum, yang terbagi menjadi urusan wajib dan urusan piihan pemerintah daerah, kontribusi SEPAKAT pada indikator yang menunjang profil pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi usaha kecil dan menengah, pertanian, perdagangan, perindustrian. | ||
+ | |||
+ | Dibawah ini penjelasan secara rinci mengenai kontribusi indikator SEPAKAT pada BAB II dalam dokumen RPJMD: | ||
+ | # Aspek Kesejahteraan Masyarakat<br/>Bagian ini terdiri dari beberapa area fokus, namun secara secara konkrit SEPAKAT dapat berkontribusi pada Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi, dan Fokus Kesejahteraan Masyarakat, dengan rincian sebagai berikut:<br/>[[Image:Pemanfaatan_Sepakat_RPJMD.png|Pemanfaatan Sepakat Untuk RPJMD]] | ||
+ | # Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi<br/>Pada bagian ini indikator SEPAKAT dapat berkontribusi pada isu kesejahteraan dan pemerataaan ekonomi yang berporos pada kondisi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di suatu daerah. Dalam SEPAKAT isu ini dapat dijelaskan melalui tingkat pertumbuhan ekonomi per tahun yang dapat digambarkan salah satunya melalui indikator tingkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada kurun waktu tertentu. Beberapa kondisi terkait pertumbuhan ekonomi yang ditampilkan melalui indikator SEPAKAT seperti: | ||
+ | ## Kontribusi PDRB Atas DasarHarga Konstan Per-Sektor | ||
+ | ## Pertumbuhan pekerja dan produktivitas per-sektor <br />Melalui SEPAKAT dapat ditunjukkan kondisi yang membandingkan pertumbuhan pekerja versus produktivitas per-sektor yang berkontribusi pada PDRB daerah. Grafik di bawahmenunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah pekerja pada sektor yang berkontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Pacitan seperti di sektor Pertanian, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan | ||
+ | ## Persentase Kemiskinan | ||
+ | ## Kondisi Pemerataan Pertumbuhan | ||
+ | # Fokus Kesejahteraan Masyarakat <br />[[Image:Pemanfaatan_Sepakat_RPJMD_1.png|Pemanfaatan Sepakat Untuk RPJMD]] <br />Berlanjut kepada fokus area kesejahteraan masyarakat dalam dokumen RPJMD yang terbagi menjadi beberapa area fokus seperti: | ||
+ | ## Pendidikan <br/>Beberapa indikator pada SEPAKAT yang dapat memperkaya bagian ini adalah: | ||
+ | ##* Angka Partisipasi Kasar <br/>Melalui SEPAKAT dapat diketahui indikator lainnya seperti: Angka Partisipasi Murni SD, SMP, SMA, Angka Melek Huruf SD, Tingkat Keberlanjutan Sekolah, Ketersediaan Sekolah (SD, SMP, SMA) dan Fasilitas Pendidikan. | ||
+ | ## Kesehatan<br/> | ||
+ | ##* Cakupan Imunisasi Anak <br />Melalui SEPAKAT dapat diketahui indikator lainnya seperti:Jumlah posyandu, Puskesmas/rumahsakit, dokter/tenaga medis, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan | ||
+ | ## Ketenagakerjaan <br />Menggunakan SEPAKAT dapat diketahui beberapa indikator yang dapat melengkapi analisa terkait profil ketenagakerjaan di Kab. Pacitan seperti: | ||
+ | ##* Angkatan Kerja Terbuka | ||
+ | ##* Lapangan Usaha | ||
+ | ##* Pendapatan rata-rata | ||
+ | ##* Tingkat Pengangguran Terbuka | ||
+ | ##* Jumlah Pendapatan Rata-rata per sektor, dll. | ||
+ | ## Pekerjaan Umum <br />Untuk area fokus Pekerjaan Umum, indikator yang dapat melengkapi terbagi menjadi : | ||
+ | ##* Penduduk Pengguna Air Bersih | ||
+ | ##* Rumah Tangga pengguna listrik | ||
+ | ##* sanitasi, cakupan bayi berakte kelahiran dan jumlah penerima bantuan dalam kaitannya perlindungan sosial, dll | ||
+ | |||
+ | == Bab III: Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan == | ||
+ | Selanjutnya pada Bab III mengenai gambaran kondisi pengelolaan dan kerangka pendanaan, saat ini SEPAKAT hanya berkontribusi terkait satu indikator yang terkait dengan penerimaan APBD selama beberapa tahun terakhir. | ||
+ | [[Image:Pemanfaatan_Sepakat_RPJMD_2.png|Pemanfaatan Sepakat Untuk RPJMD]] | ||
+ | == Bab IV: Permasalahan dan Isu Strategis == | ||
+ | Bab IV pada dokumen RPJMD berfungsi untuk mendetilkan isu-isu strategis yang menjadi arah kebijakan suatu daerah dalam menentukan program pelaksanaan pembangunan selama 5 tahun ke depan. Secara garis besar sasaran pokok pada bab ini sudah diamanatkan di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), namun perlu diidentifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah agar pencapaian sasaran pokok dalam RPJPD dan tujuan serta sasaran RPJMD dapat tercapai. | ||
+ | <br /><br /> | ||
+ | Oleh karena itu terdapat menu dalam SEPAKATyang dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan daerah terutama dalam lingkup pemerataan dan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat miskin.Sebelumnya pada BAB II telah dijelaskan bahwa menggunakan '''menu analisis SEPAKAT''' dapat diketahui kondisi suatu daerah berdasarkan permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya '''menu prioritisasi''' pada SEPAKAT dapat memberi rangkuman cepat mengenai permasalahan terkait kemiskinan, pelayanan dasar, ekonomi dan pembangunan berbasis hak yang diurutkan berdasarkan keparahan permasalahan serta isu ketimpangan.Sebagai contoh rangkuman analisa prioritisasi kabupaten Pacitan dapat dilihat sebagai berikut: | ||
+ | [[Image:Prioritisasi_pada_Sepakat_Untuk_RPJMD.png|Pemanfaatan Prioritisasi Sepakat Untuk RPJMD]] | ||
+ | Beberapa indikator lainnya pada menu prioiritasasi ini dapat memberikan gambaran bagi pemerintah daerah ketika ingin merumuskan isu strategis dan menetapkan urutan berdasarkan kebutuhan yang mendesak dan dapat disinkronisasikan dengan arah kebijakan berdasarkan RPJPD, visi misi dan tujuan pembangunan kepala daerah.<br/> | ||
+ | Kesimpulannya adalah menu prioritisasi berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam melihat secara cepat permasalahan di daerah per sektor yang diurutkan berdasarkan kebutuhan untuk penanganan yang diputuskan berdasarkan nilai pencapaian kinerja dan apakah memiliki kondisi ketimpangan. | ||
+ | |||
+ | == Bab VI: Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah == | ||
+ | Bab VI berisi mengenai rincian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah dicantumkan dalam dokumen RPJMD. Strategi dan arah kebijakan juga ditentukan dalam rangka mewujudkan visi misi daerah dan dalam kerangka prioritas pembangunan daerah. Dengan memanfaatkan SEPAKAT maka pemerintah daerah dapat memilah strategi dan arah kebijakan daerah sesuai dengan permasalahan yang terjadi di daerah berdasarkan data yang aktual untuk mencapai tujuan dan sasaran secara lebih efektif dan efisien. <br/><br/> | ||
+ | Sebelumnya telah dijelaskan bagaimana SEPAKAT dapat berkontribusi dalam memberi informasi mengenai kondisi daerah (profil) terkait kondisi kemiskinan, pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan, dll. Kemudian langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menentukan indikasi intervensi untuk merumuskan program indikatif dan kegiatan yang akan dilakukan dalam kerangka tujuan, sasaran dan strategi daerah. Hal ini dapat dilakukan dengan mamanfaatkan menu perencanaan. | ||
+ | |||
+ | == Bab VII: Kerangka Pendanaan dan Program Perangkat Daerah == | ||
+ | Selanjutnya jika sudah diketahui jenis program dan jumlah penerima program maka perlu diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan. Melalui SEPAKAT hal ini dapat dilakukan dalam menu penganggaran. Hasil dari analisa ini dapat melengkapi BAB VII pada dokumen RPJMD. | ||
+ | |||
+ | == Bab VIII: Status Kinerja Pemda Dalam Pembangunan == | ||
+ | Selanjutnya menu monitoring SEPAKAT dapat menampilkan rekapitulasi pencapaian pembangunan daerah berdasarkan beberapa indikator. Penghitungan kinerja Pemda mengacu kepada penghitungan standar Laporan Kinerja Pemerintah (LAKIP) yang dipraktekan daerah, namun untuk pewarnaan mengacu pada standar SEPAKAT. Melalui hasil rekap data RPJMD pada periode sebelumnya ditemukan beberapa indikator yang belum mencapai target, yaitu masih berwarna merah atau kuning. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | </div> |
Latest revision as of 14:35, 14 March 2022
SEPAKAT dapat digunakan untuk membantu penyusunan dokumen perencanaan baik yang bersifat jangka menengah seperti RPJMD maupun jangka pendek seperti RKPD, atau dokumen perencanaan lainnya seperti Renstra, Renja, SPKD maupun RAD. Dalam kaitannya dengan penyusunan RPJMD beberapa manfaat yang dapat diambil dari SEPAKAT adalah user dapat mengetahui secara lebih jelas dan berbasiskan data fokus area yang perlu mendapatkan perhatian khusus, misalnya apakah dalam konteks kemiskinan apakah suatu daerah memiliki masalah di bidang pelayanan dasar, ekonomi atau kondisi kerentanan dibidang sosial. Kemudian berdasarkan analisis SEPAKAT dapat diketahui indikator mana saja yang masih bermasalah dan perlu mendapatkan penanganan khusus. Selanjutnya berdasarkan SEPAKAT dapat dirumuskan program atau kegiatan apa saja yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Keuntungan lainnya dari penggunaan SEPAKAT adalah, daerah sebagian besar data BPS untuk referensi Pemda terdapat di SEPAKAT, sudah terdapat rangkaian analisis yang dapat menggambarkan kondisi suatu daerah, dapat dilihat secara lebih jelas dimana letak permasalahan dan apa yang dapat dilakukan, kemudian dapat juga dilihat secara lebih detil berapa jumlah orang yang bermasalah berdasarkan data DTKS dan dimana mereka berada sampai ke level desa. Setelah diketahui dimana mereka berada dan berapa jumah yang membutuhkan melalui SEPAKAT dapat dirumuskan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan. Kemudian di atas itu semua adalah, setiap proses dalam SEPAKAT direkam dan disimpan ke dalam server, sehingga semua tercatat dan terukur dan dapat diakses setiap saat. Selain itu SEPAKAT memiliki fitur monitoring yang memungkinkan bagi Pemda untuk mengukur kinerja capaian baik dalam jangka waktu lima tahun maupun per tahun. Informasi akan sangat berguna selain untuk mengukur capaian pembangunan Pemda tetapi juga membantu perumusan program atau kegiatan ke depannya.
Contents
- 1 Pemanfaatan SEPAKAT Untuk Penyusunan Dokumen RPJMD
- 1.1 BAB II: Gambaran Umum Kondisi Daerah
- 1.2 Bab III: Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
- 1.3 Bab IV: Permasalahan dan Isu Strategis
- 1.4 Bab VI: Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah
- 1.5 Bab VII: Kerangka Pendanaan dan Program Perangkat Daerah
- 1.6 Bab VIII: Status Kinerja Pemda Dalam Pembangunan
Pemanfaatan SEPAKAT Untuk Penyusunan Dokumen RPJMD
Secara lebih spesifik SEPAKAT dapat digunakan untuk membantu penyusunan dokumen perencanaan daerah terutama untuk memotret kondisi suatu daerah yang didukung dengan data yang valid. SEPAKAT dapat memperkaya dokumen perencanaan daerah dengan menghasilkan berbagai analisis yang berkaitan dengan isu-isu kemiskinan, pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan dan perlindungan sosial. Meski tidak semua indikator untuk RPJMD dapat ditemukan di SEPAKAT, tetapi secara garis besar dapat mewakili kondisi suatu daerah terutama yang terkait dengan kondisi kemiskinan dan kesenjangan. Sehingga penting bagi pengguna SEPAKAT untuk dapat memilah indikator yang berkaitan sehingga dapat menghasilkan suatu dokumen perencanaan dengan alur yang tepat dengan analisa yang lebih mendalam.
Berdasarkan pengamatan indikator pada SEPAKAT dapat dimanfaatkan untuk mendukung beberapa bagian dalam penulisan dokumen RPJMD seperti pada:
BAB II: Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB II dalam dokumen RPJMD perlu dilengkapi dengan informasi yang menggambarkan kondisi suatu wilayah yang terbagi dalam dua aspek yaitu i) aspek kesejahteraan masyarakat dan ii) aspek pelayanan umum. Kedua aspek ini kemudian terdiri dari beberapa area fokus yang berkaitan dengan isu ekonomi, pelayanan dasar, kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, dll. Berkaitan dengan hal ini terdapat rangkaian indikator SEPAKAT yang dapat berkontribusi terhadap analisis kondisi suatu wilayah dengan rincian sebagai berikut:
- Aspek Kesejahteraan Masyarakat, kontribusi SEPAKAT pada indikator pertumbuhan ekonomi, pendapatan daerah, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan);
- Aspek Pelayanan Umum, yang terbagi menjadi urusan wajib dan urusan piihan pemerintah daerah, kontribusi SEPAKAT pada indikator yang menunjang profil pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi usaha kecil dan menengah, pertanian, perdagangan, perindustrian.
Dibawah ini penjelasan secara rinci mengenai kontribusi indikator SEPAKAT pada BAB II dalam dokumen RPJMD:
- Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Bagian ini terdiri dari beberapa area fokus, namun secara secara konkrit SEPAKAT dapat berkontribusi pada Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi, dan Fokus Kesejahteraan Masyarakat, dengan rincian sebagai berikut: - Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Pada bagian ini indikator SEPAKAT dapat berkontribusi pada isu kesejahteraan dan pemerataaan ekonomi yang berporos pada kondisi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di suatu daerah. Dalam SEPAKAT isu ini dapat dijelaskan melalui tingkat pertumbuhan ekonomi per tahun yang dapat digambarkan salah satunya melalui indikator tingkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada kurun waktu tertentu. Beberapa kondisi terkait pertumbuhan ekonomi yang ditampilkan melalui indikator SEPAKAT seperti:- Kontribusi PDRB Atas DasarHarga Konstan Per-Sektor
- Pertumbuhan pekerja dan produktivitas per-sektor
Melalui SEPAKAT dapat ditunjukkan kondisi yang membandingkan pertumbuhan pekerja versus produktivitas per-sektor yang berkontribusi pada PDRB daerah. Grafik di bawahmenunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah pekerja pada sektor yang berkontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Pacitan seperti di sektor Pertanian, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan - Persentase Kemiskinan
- Kondisi Pemerataan Pertumbuhan
- Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Berlanjut kepada fokus area kesejahteraan masyarakat dalam dokumen RPJMD yang terbagi menjadi beberapa area fokus seperti:- Pendidikan
Beberapa indikator pada SEPAKAT yang dapat memperkaya bagian ini adalah:- Angka Partisipasi Kasar
Melalui SEPAKAT dapat diketahui indikator lainnya seperti: Angka Partisipasi Murni SD, SMP, SMA, Angka Melek Huruf SD, Tingkat Keberlanjutan Sekolah, Ketersediaan Sekolah (SD, SMP, SMA) dan Fasilitas Pendidikan.
- Angka Partisipasi Kasar
- Kesehatan
- Cakupan Imunisasi Anak
Melalui SEPAKAT dapat diketahui indikator lainnya seperti:Jumlah posyandu, Puskesmas/rumahsakit, dokter/tenaga medis, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
- Cakupan Imunisasi Anak
- Ketenagakerjaan
Menggunakan SEPAKAT dapat diketahui beberapa indikator yang dapat melengkapi analisa terkait profil ketenagakerjaan di Kab. Pacitan seperti:- Angkatan Kerja Terbuka
- Lapangan Usaha
- Pendapatan rata-rata
- Tingkat Pengangguran Terbuka
- Jumlah Pendapatan Rata-rata per sektor, dll.
- Pekerjaan Umum
Untuk area fokus Pekerjaan Umum, indikator yang dapat melengkapi terbagi menjadi :- Penduduk Pengguna Air Bersih
- Rumah Tangga pengguna listrik
- sanitasi, cakupan bayi berakte kelahiran dan jumlah penerima bantuan dalam kaitannya perlindungan sosial, dll
- Pendidikan
Bab III: Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
Selanjutnya pada Bab III mengenai gambaran kondisi pengelolaan dan kerangka pendanaan, saat ini SEPAKAT hanya berkontribusi terkait satu indikator yang terkait dengan penerimaan APBD selama beberapa tahun terakhir.
Bab IV: Permasalahan dan Isu Strategis
Bab IV pada dokumen RPJMD berfungsi untuk mendetilkan isu-isu strategis yang menjadi arah kebijakan suatu daerah dalam menentukan program pelaksanaan pembangunan selama 5 tahun ke depan. Secara garis besar sasaran pokok pada bab ini sudah diamanatkan di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), namun perlu diidentifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah agar pencapaian sasaran pokok dalam RPJPD dan tujuan serta sasaran RPJMD dapat tercapai.
Oleh karena itu terdapat menu dalam SEPAKATyang dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan daerah terutama dalam lingkup pemerataan dan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat miskin.Sebelumnya pada BAB II telah dijelaskan bahwa menggunakan menu analisis SEPAKAT dapat diketahui kondisi suatu daerah berdasarkan permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya menu prioritisasi pada SEPAKAT dapat memberi rangkuman cepat mengenai permasalahan terkait kemiskinan, pelayanan dasar, ekonomi dan pembangunan berbasis hak yang diurutkan berdasarkan keparahan permasalahan serta isu ketimpangan.Sebagai contoh rangkuman analisa prioritisasi kabupaten Pacitan dapat dilihat sebagai berikut:
Beberapa indikator lainnya pada menu prioiritasasi ini dapat memberikan gambaran bagi pemerintah daerah ketika ingin merumuskan isu strategis dan menetapkan urutan berdasarkan kebutuhan yang mendesak dan dapat disinkronisasikan dengan arah kebijakan berdasarkan RPJPD, visi misi dan tujuan pembangunan kepala daerah.
Kesimpulannya adalah menu prioritisasi berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam melihat secara cepat permasalahan di daerah per sektor yang diurutkan berdasarkan kebutuhan untuk penanganan yang diputuskan berdasarkan nilai pencapaian kinerja dan apakah memiliki kondisi ketimpangan.
Bab VI: Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah
Bab VI berisi mengenai rincian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah dicantumkan dalam dokumen RPJMD. Strategi dan arah kebijakan juga ditentukan dalam rangka mewujudkan visi misi daerah dan dalam kerangka prioritas pembangunan daerah. Dengan memanfaatkan SEPAKAT maka pemerintah daerah dapat memilah strategi dan arah kebijakan daerah sesuai dengan permasalahan yang terjadi di daerah berdasarkan data yang aktual untuk mencapai tujuan dan sasaran secara lebih efektif dan efisien.
Sebelumnya telah dijelaskan bagaimana SEPAKAT dapat berkontribusi dalam memberi informasi mengenai kondisi daerah (profil) terkait kondisi kemiskinan, pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan, dll. Kemudian langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menentukan indikasi intervensi untuk merumuskan program indikatif dan kegiatan yang akan dilakukan dalam kerangka tujuan, sasaran dan strategi daerah. Hal ini dapat dilakukan dengan mamanfaatkan menu perencanaan.
Bab VII: Kerangka Pendanaan dan Program Perangkat Daerah
Selanjutnya jika sudah diketahui jenis program dan jumlah penerima program maka perlu diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan. Melalui SEPAKAT hal ini dapat dilakukan dalam menu penganggaran. Hasil dari analisa ini dapat melengkapi BAB VII pada dokumen RPJMD.
Bab VIII: Status Kinerja Pemda Dalam Pembangunan
Selanjutnya menu monitoring SEPAKAT dapat menampilkan rekapitulasi pencapaian pembangunan daerah berdasarkan beberapa indikator. Penghitungan kinerja Pemda mengacu kepada penghitungan standar Laporan Kinerja Pemerintah (LAKIP) yang dipraktekan daerah, namun untuk pewarnaan mengacu pada standar SEPAKAT. Melalui hasil rekap data RPJMD pada periode sebelumnya ditemukan beberapa indikator yang belum mencapai target, yaitu masih berwarna merah atau kuning.